PERANCANGAN EDUWISATA DAN MUSEUM INTERAKTIF BOTANI DI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC

Authors

  • Muhammad Reysha Takaria Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur
  • Putri Suryandari Pengajar di Program Studi Universitas Budi Luhur
  • Sri Kurniasih Pengajar di Program Studi Universitas Budi Luhur
  • Muty Linggawaty Owner PT. Mitra Abadi International

Keywords:

arsitektur biofilik, eduwisata, museum, museum interaktif, ruag terbuka hijau, biophilic architecture, edutourism, intractive museum, green open space

Abstract

Perkembangan peradaban dan pembangunan perkotaan mengurangi hubungan dan koneksi antara manusia
dengan alam. Berkurangnya ruang hidup bagi komponen alam mempengaruhi kesempatan manusia untuk
mempelajari koneksi tersebut, sebagai contoh adalah provinsi DKI Jakarta yang menjadi salah satu kota terbesar
di Indonesia dengan kepadatan yang sangat tinggi, tidak menyisakan banyak ruang untuk ekosistem alam tumbuh.
Secara arsitektural konsep biophilic menekankan koneksi manusia dengan alam pada sebuah lingkungan binaan
yang dimana secara linier memiliki kesamaan visi dan tujuan untuk mengembalikan koneksi manusia perkotaan
dengan alam. Sebagai kota dengan kepadatan yang tinggi maka provinsi DKI Jakarta menjadi pilihan dalam
perancangan eduwisata dan museum interaktif botani berkonsep biophilic ini, terletak di Menteng Atas,
Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam penerapan konsep biophilic pada perancangan ini berlandaskan
kepada buku yang dibuat oleh Terapin Bright Green yang menjabarkan 14 pola desain dalam arsitektur biophilic.
Penerapan pola desain tersebut untuk menunjang kegiatan eduwisata dan museum dengan memberikan
pengalaman yang berlandaskan kepada elemen dan kondisi pada alam. Penerapan pola desain dibagi menjadi 2
yaitu pada site dan pada massa bangunan, pola yang diterapkan pada site adalah prospect dan non-visual
connection with nature, sedangkan pada massa bangunan penerapan pola desain seperti visual dan non-visual
connection with nature, material connection with nature, prospect, risk and peril, dynamic and difuse light, dan
water feature. Fokus utama penerapan pola desain adalah untuk memberikan stimulasi kepada indra pengunjung
sehingga dapat memberikan perasaan berada pada sebuah ekosistem alam, dan mendukung kegiatan edukasi
terkait elemen alam terutama bidang keilmuan botani.

 

Development of human civilization and urban development has reduced the relationship and connection between
humans and nature. The lack of space for nature components affects humans' opportunities to learn about their
connections, DKI Jakarta which is one of the largest cities in Indonesia with very high density, leaves little space
for natural ecosystems to grow. Architecturally, the biophilic concept emphasizes the human connection with
nature in a built environment which linearly has the same vision and goal to restore urban human connection
with nature. As a city with a high density, the DKI Jakarta province was the choice for designing this edutourism
and interactive botanical museum with a biophilic concept, located in Menteng Atas, Setiabudi District, South
Jakarta. In applying the biophilic concept to this design, it is based on a book created by Terrapin Bright Green
which describes 14 design patterns in biophilic architecture. Biophilic design pattern applied to support
educational tourism and museum activities by providing experiences based on natural elements and conditions.
The application of design patterns is divided into 2, on site and building, on the site the patterns applied are
prospect and non-visual connection with nature, while on the mass of the building the application of design
patterns such as visual and non-visual connection with nature, material connection with nature, prospect, risk
and peril, dynamic and diffuse light, and water features. The main focus of applying design patterns is to provide
stimulation to visitors' senses so that they can give the feeling of being in a natural ecosystem, and support
educational activities related to natural elements, especially in the scientific field of botany.

Downloads

Published

2024-10-18